Anak yang Menjadi Fitnah 2

Dulu, di kota San’a, Yaman, ada seorang pemilik kebun yang sangat kaya. Ia juga sangat dermawan. Setiap kali masa panen korma, ia selalu mengundang kaum fakir, miskin, dan mustadh’afin lainnya untuk hadir. Mereka diberi jatah dari hasil korma yang dipanennya. Demikianlah seterusnya hingga akhirnya ia wafat.

Setelah meninggal, kebiasaan yang baik ini tidak diteruskan oleh anak-anaknya. Justru sebaliknya, anak-anaknya melakukan tindakan yang melawan Allah. Hasil panen korma tidak pernah sekalipun dibagikan kepada fakir dan miskin sebagaimana yang pernah dilakukan oleh orang tuanya dulu.

Suatu ketika, mereka bersepakat dan bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik hasil kebunnya pada pagi hari. Dengan begitu, mereka yakin bahwa rencananya itu tidak akan diketahui oleh kalangan fakir dan miskin. Mereka bahkan tidak mengucapkan ”insya Allah”. Mereka sudah bersepakat bahwa pemetikan buah harus dilakukan lebih pagi. Salah seorang dari mereka berkata. ”Pada hari ini, janganlah ada seorang miskin pun yang masuk ke dalam ke kebunmu”.

Mereka tidak tahu bahwa Allah mengetahi segala isi hati dan rencana manusia. Tanpa sepengetahuan mereka, kebun itu diliputi malapetaka yang datang dari Allah berupa angin berhawa panas. Ia berhawa panas ini membakar habis seluruh pohon korma. Ini terjadi saat mereka tertidur lelap. Jadilah, seluruh pohon korma di kebun mereka itu hitam hangus terbakar seperti malam yang gelap gulita.

Ketika mereka berangkat pada pagi hari hendak ke kebun, sementara malamnya sudah berniat untuk menghalangi kehadiran orang-orang miskin, padahal mereka mampu menolongnya, mereka pun terperanjat tidak percaya.

Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat dari jalan hidup yang lurus. Kita pun tidak memperoleh hasil apa-apa dari jerih payah kita”. Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kezhaliman pasti dibalas dengan keburukan yang menghinakan.

About Usin S Artyasa

Aku adalah editor, instruktur terjamah Al Quran. Saat ini, sedang menempuh pendidikan magister manajemen di Program Pasca-Sarjana Universitas Widyatama Bandung.
This entry was posted in Kapita Selekta Hadis. Bookmark the permalink.

Leave a comment